TEHNIK ANALISIS DATA

Penelitian eksperimen ini menggunakan dua teknik analisis data yaitu analisis deskriptif dan inferensial.

  1. Analisis deskriptif merupakan analisis yang digunakan untuk menggambarkan keadaan sampel dalam bentuk persentase (%), rata-rata (), median (Me), modus (Mo), standar deviasi (S), varians (S2), nilai maksimum (), dan nilai minimum ().
  2. Analisis Inferensial merupakan analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, namun terlebih dahulu melalui tahapan uji yang lain, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas sebagai uji prasyarat untuk melakukan uji hipotesis. Data yang digunakan dalam uji normalitas dan uji-t berbentuk skor Normalized Gain (Ngain). Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan guru. Sering kali terjadi permasalahan pada suatu kelompok (misalnya kelompok A) nilai gain tinggi, yang berarti nilai posttest siswa sangat tinggi, dan nilai pretest siswa sangat rendah, sedangkan pada kelompok yang lain (misalnya kelompok B) nilai gain rendah, karena kebanyakan siswa di kelompok tersebut memang pandai-pandai.  Jika gain kelompok A dan B akan dibandingkan, maka didapatkan kesimpulan kelompok A lebih baik dari kelompok B.  Kesimpulan ini akan menimbulkan bias penelitian, karena pada pretest kedua kelompok ini sudah berbeda. Untuk menghindari bias penelitian seperti ini digunakan normal gain. Rumus  normal gain menurut Meltzer dalam Herlanti (2006: 71) adalah:

Kriteria interpretasi skor Ngain adalah:

N-gain tinggi jika N-gain > 0,7

N-gain sedang jika 0,3 < N-gain ≤ 0,7

N-gain rendah jika N-gain ≤ 0,3

  1. 1.    Uji Prasyarat Analisis

a.    Uji normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk keperluan ini maka statistik yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov.

Adapun langkah-langkah yang diperlukan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:

1)      Data hasil pengamatan variabel Y diurutkan mulai dari data yang terkecil sampai data yang terbesar,

2)      Menentukan proporsi distribusi frekuensi kumulatif relatif setiap data variabel yang sudah diurutkan dan diberi simbol Fa (Y),

3)      Menghitung nilai Z dengan rumus :

Keterangan :

=  skor rata-rata (digunakan )

=  standar deviasi (digunakan Sx)

4)    Menentukan proporsi distribusi frekuensi kumulatif teoritis (luas daerah di bawah kurva normal) dari variabel Y dinotasikan Fe (Y),

5)      Menentukan nilai mutlak dari selisih Fa (Y) dan Fe (Y), yaitu :

6)      Membandingkan nilai Dmaks = maks  dengan nilai Dtabel  pada taraf kesalahan a = 0,05.

7)      Kriteria untuk pengambilan keputusan adalah :

a)    Jika Dmaks £ Dtabel maka data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b)   Jika Dmaks > Dtabel maka data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal (Djarwanto, 1995:50).

Pasangan hipotesis :

H0 : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

H1 :  sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.

b.  Uji homogenitas

Uji homogenitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah varians data kedua kelompok yang diteliti mempunyai varians yang homogen atau tidak. Pengujian homogenitas varians dilakukan dengan uji-F dengan rumus berikut.

Dalam hal ini berlaku ketentuan, bila harga F hitung lebih kecil atau sama dengan F tabel (Fhit ≤ Ftabel), maka Ho diterima dan H1 ditolak  (Fhit>Ftabel). Ho diterima berarti varians homogen (Sugiyono, 2010:140).

Pasangan hipotesis:

H0 :  =

H1 :  ≠ .

Keterangan:

H0=  Kedua variansi kelompok data homogen

H1=  Kedua variansi kelompok data tidak homogen.